Selasa, 09 September 2008

naskah teater

PENAMPUNGAN ZAMAN AKHIR
NASKAH : ANDI SAHLUDIN








.........................tidak ada yang istimewa, semua ini memang sudah di atur...........
Saya hanya menjalankan apa yang sudah saya rencanakan. Tentu saja saya harus kejam terhadap diri saya sendiri, mungkin karena saya sudah terbiasa dengan kekejaman, tapi sebetulnya kami harus benar-benar mengucapkan terimakasih pada kalian, kaum laki-laki..................................................................





PARA TOKOH
1. LAKI-LAKI............................
2. ASISTEN.................................
3. PIMPINAN...............................
4. NYONYA.....................................
5. SILUMAN...................................
6. ORANG-ORANG.......................






SELAMAT MEMAINKAN SEMOGA KALIAN MENJADI SOSOK PARA TOKOH DI DALAMNYA




Seorang aktor adalah mereka yang merelakan dirinya untuk menjadi orang lain untuk tuntutan sebuah peran yang dimainkannya.
(Stanislawsky)







PENAMPUNGAN ZAMAN AKHIR
NASKAH : ANDI SAHLUDIN

PANGGUNG DI BAGI MENJADI DUA BAGIAN.
BAGIAN I : ADALAH TEMPAT YANG LEBIH TINGGI, TERDAPAT SEBUAH LAYAR UNTUK MENAMPILKAN GAMBAR-GAMBAR (SILUET) JUGA BISA DIGUNAKAN SEBAGAI RUANG, KAMAR DAN SEBAGAINYA.
BAGIAN II : MENGGAMBARKAN SUASANA KLINIK, RUMAH SAKIT ATAU TEMPAT LAINNYA SEBAGAI PENAMPUNGAN.
BAGIAN PANGGUNG I.
DALAM SUASANA YANG MASIH GELAP LAGU-LAGU PERJUANGAN SECARA MEDLEY, DISAMBUNG PEMBACAAN PROKLAMASI, DIIRINGI SORAK SORAY YANG GEGAP GEMPITA. LAYAR PUTIH MENAMPILKAN GAMBAR-GAMBAR KEHIDUPAN MANUSIA, MULAI JALAN-JALAN, GEDUNG-GEDUNG BERTINGKAT, PERKEBUNAN, PERTANIAN, PETERNAKAN HINGGA PABRIK-PABRIK INDUSTRI YANG DISUSUL OLEH GAMBAR ATAU CUPLIKAN BERITA KRIMINAL HINGGA LAYAR KEMBALI GELAP.

BAGIAN PANGGUNG II
(LAMPU MENYALA)
ORANG-ORANG TERBARING PADA TEMPATNYA MASING-MASING, BERMACAM SELANG DENGAN ANEKA WARNA MENEMPEL PADA TUBUH, MULAI KEPALA TANGAN HINGGA PERUT. SEMUA TERBARING KAKU, KADANG SESEKALI TERDENGAR BUNYI NAFAS YANG BERAT. SEORANG LAKI-LAKI BERSAMA ORANG 1 KELUAR DARI BALIK LAYAR. LAKI-LAKI ITU TERTAWA PUAS DAN MENGHELA NAFAS YANG MENGISARATKAN BAHWA IA LELAH, SAMBIL MERAPIKAN PAKAIANNYA SENDIRI, IA JUGA MEMBANTU MERAPIKAN PAKAIAN ORAN 1 YANG HANYA BERDIRI MEMATUNG.
LAKI-LAKI ITU MENGANTARKAN ORANG 1 MENUJU TEMPATNYA, MEMBARINGKANNYA DAN MEMASANGKAN SELANG PADA KEPALA, TANGAN PERUT ORANG 1, SETELAH SELESAI IA BERJALAN MENUJU MEJA KERJA DAN DUDUK DI KURSINYA. LALU DENGAN SANTAINYA IA MEMBACA KORAN YANG TERGELETAK DI ATAS MEJANYA.
DI ATAS MEJA TERDAPAT SETUMPUK DOKUMEN, BUKU DAN PERALATAN KERJA LAINNYA. SEBUAH TELEPON TERLETAK DI PINGGIR MEJA, DAN TERDAPAT SENJATA API TERGANTUNG DI DINDING.

LAKI-LAKI : (MEMBOLAK-BALIK KORAN)
Ponsel buatan cina mulai mendapat tempat...hemmm
Listrik industri ikuti bahan bakar dunia....
(BICARA PADA ORANG-ORANG)
Beruntung di tempat kita punya kekebalan terhadap program penadaman listrik bergilir ( TERTAWA KECIL, LALU BARU SADAR KALAU DIA DILIHAT BANYAK PENONTON) +Oh
+Oh.........maaf......maaf, bapak-bapak, ibu-ibu, saudara-saudara, om-om, tante-tante, para seniman seniwati, baik yang seniaor maupun yang masih bau kencur.........selamat malam semuanya.
Perkenalkan, nama saya, Abdul harahap simatupang gonggoong. Anda boleh memangil saya gonggoong saja. Saya adalah pengawas sekaligus pemimpin di tempat ini. Saya adalah pengawas yang bertugas merekam semua perkembangan yang terjadi di tempat ini, lalu menjualnya. (KEMBALI DUDUK)
Yah...pada dasarnya mereka semua adalah tumbal kemerdekaan, korban masing-masing kondisinya. Atau mungkin dikondisikan untuk menjadi korban, hingga menjadi korban kondisi.
Coba kita lihat kondisi korban (MENCARI DATA PADA BUKU) nah ini dia....
Ada yang di sebabkan masalah ekonomi, ada yang di sebabkan masalah kekerasan dalam rumah tangga, korupsi juga ada, perselingkuhan, hipersex, narkoba, dan ba bla bla....

(MASUK SEORANG ASISTEN, IA MEMBERI HORMAT KEPADA LAKI-LAKI)
LAKI-LAKI : Ada apa..?
ASISTEN : Anu pak
LAKI-LAKI : Anu apa?
ASISTEN : Itu pak
LAKI-LAKI : Dari tadi bicara tidak jelas, anu-anu....itu apanya?
ASISTEN : Anu itu pak....hari ini ada kunjungan dari pimpinan pusat.
LAKI-LAKI : Haah kenapa kamu baru bilang!
ASISTEN : Ini sekarang kan saya sudah bilang pak.
LAKI-LAKI : Goblok...maksudku kenapa baru hari ini kamu sampaikan kalau pimpinan mau datang kesini....
ASISTEN : Kan itu pak
LAKI-LAKI : Kan itu apa?
ASISTEN : Anu pak
LAKI-LAKI : Iya...apa !
ASISTEN : Katanya inspeksi mendadak, sekaligus membawa calon pembeli.
LAKI-LAKI : Ya sudah, jam berapa mereka datang...
ASISTEN : Anu pak
LAKI-LAKI : Jam berapa...jam berapa pimpinan datang kemari...(JENGKEL)
ASISTEN : Beberapa menit lagi pak...
LAKI-LAKI : Apa!!!...binuhung karing....dasar bangang....beberapa menit lagi..mati aku.....(MERAPIKAN MEJA) kamu jangan diam saja goblok....!!! rapikan mereka (MENUNJUK PADA ORANG-ORANG)
ASISTEN MERAPIKAN KONDISI ORANG-ORANG, MULAI DARI LETAK DIPAN, SELANG INFUS YANG TIDAK PADA TEMPATNYA DIKEMBALIKAN PADA ASALNYA HINGGA GIGI ORANG-ORANG DI SIKAT SATU PERSATU.
LAKI-LAKI : Bagaimana sudah beres..?
ASISTEN : Beres pak ....mengkilat
LAKI-LAKI : Apanya yang mengkilap
ASISTEN : Semuanyalah, pokoknya siap di coba pak. LAKI-LAKI ^
LAKI-LAKI^: Ya sudah, kalau begitu kamu jaga di ruang depan, kalau kalau pimpinan datang. (ASISTEN MASIH DIAM) apa lagi goblok! Sudah sana pergi
ASISTEN : Anu pak
LAKI-LAKI : Waduh mulai lagi, (JENGKEL) anu apa
ASISTEN : Itu pak
LAKI-LAKI : Itu apa...he
ASISTEN : (MALU-MALU) nanti saya boleh coba satu ya pak
LAKI-LAKI : Oh itu.....yang mana....
ASISTEN : (MENUNJUK SALAH SATU DARI ORANG-ORANG) yang itu pak
LAKI-LAKI : Ya ya ya nanti ....gampang....kalau tidak terjual kamu boleh coba.
ASISTEN : Terima kasih pak
LAKI-LAKI : Iya...iya....sudah sana tunggu pimpinan kalau-kalau sudah datang
(ASISEN MEMBERI HORMAT LALU KELUAR)
LAKI-LAKI : Ada-ada saja, kerja belum selesai, maunya macam-macam (MENGAMBIL TOPI DAN MEMASANGKANNYA DI KEPALA) kalian semua dengarkan(PADA ORANG-ORANG) bersikap yang baik, jangan bikin kita semua jadi malu, tersenyumlah pada calon pembeli, paham! (ORANG-ORANG TERSENYUM) bagus..bagus, coba bapak absen dulu ya.....Rani, Ati, Siti, Munah, Hapsah, Wati, Lala, Popi, Juju, Wawa,....bagus bagus semua ada......dan ingat sekali lagi semuanya harus tersenyum, oke.
(ASISTEN MASUK)
ASISTEN : Pak....mereka datang
LAKI-LAKI : Ya sudah persilahkan mereka masuk (MERAPIKAN PAKAIAN)
(ASISTEN KELUAR LALU MASUK LAGI BERSAMA PIMPINAN SILUMAN DAN NYONYA)
LAKI-LAKI : Selamat datang.....selamat datang di penampungan manusia akhir zaman, bagaimana kabarnya pak (MENYALAMI PIMPINAN)
PIMPINAN : Baik....bagaimana kabar barang kita...
LAKI-LAKI : Baik pak sangat sempurna
PIMPINAN : Oh iya...perkenalkan ini tuan Siluman, beliau adalah pimpinan tertinggi dari perusahaan penjual manusia akhir zaman. Selain itu beliau juga direktur perusahaan penyalur berbagai macam penyakit, seperti raja singa, HIV, Aids, dan masih banyak lagi yang lainnya.
LAKI-LAKI : Wah...wah,,wah....luar biasa, sungguh prestasi yang sulit untik ditandingi. (MEMPERKENALKAN DIRI) saya Abdul Harahab Simatupang Gonggoong.
SILUMAN : Terima kasih pujian pak gonggoong, boleh saya panggil anda gonggoong....

SILUMAN : Tentu Pak,apa yang tidak untuk orang sehebat Anda.
PIMPINAN : Dan ini adalah nyonya raja tega, beliau adalah seorang pimpinan
dari kupu-kupu malam corporasion % selain
% selain itu beliau adalah anggota dewan kehormatan dari
perkumpulan manusia bejat sedunia, yang sekarang ini sudah
menyebar di semua benua,termasuk pada benua kita di mana kita
berbangsa dan bernegara(TERBATUK)
NYONYA : Ah...Anda terlalu berlebihan memuji saya,
LAKI-LAKI : Luar biasa,kalau boleh saya bertanya bagaimana anda bisa
sesukses sekarang
NYONYA : Tidak ada yang istimewa, semua ini memang sudah diatur saya
hanya menjalankan apa yang sudah saya rencanakan.
Tentu saja saya harus kejam terhadap didri saya sendiri,mungkin
karena saya sudah biasa dengan kekejaman,tapi mungkin kami
harus betul-betul berterimakasih pada kalian kaum laki-laki.
LAKI-LAKI : Kenapa?
NYONYA : Yah tanpa kalian mungkin kami tidak akan seperti ini,
Emansipasi, kesetaraan gender, ah bukankah itu adalah sama
dengan kemerdekaan tanpa batas....tanpa batas( BERGAIRAH)
SILUMAN : Dan itu berarti juga adalah tabrakan, benturan, hantaman demi
hantaman yang akan selalu beradu tanpa henti.
Kaum satu melawan kaum yang lainnya, perlombaan tanpa
akhir.
PIMPINAN : (BERTEPUK TANGAN) baik, baik kita sudahi dulu
perkenalannya, mari kita bicara bisnis...
NYONYA : No problem...(MENGHENTIKAN GAIRAHNAY)
SILUMAN : Saya setuju(MENGAMBIL ALAT RIAS DARI TAS KEMUDIAN SIBUK MEMBEDAKI WAJAHNYA)
PIMPINAN : Nah kalau begitu, saya permisi dulu, karena saya harus ambil
kiriman barang dari penjara, silahkan berurusan dengan tuan
gonggoong
LAKI-LAKI : Terima kasih Pak, (KEPADA ASISTEN)antarkan bapak
pimpinan keluar
PIMPINAN : Permisi (PIMPINAN KELUAR DENGAN ASISTEN)
LAKI-LAKI : Nah tuan dan nyonya, langsung kepermasalahan, di sini kami
punya jutaan barang, tapi khusus untuk sempel, kami sediakan
sepuluh jenis(MENUNJUK PADA ORANG-ORANG)anda
menginginkan yang bagaimana?
NYONYA : Saya tidak terlalu pemilih, yang penting barang saya sudah
pernah keluar masuk penjara, pakai narkoba, pernah menderita
penyakit kelamin, depresi dan yang penting punya mental baja.
Korban pemerkosaan juga boleh....
LAKI-LAKI : Oh kalau soal yang terakhir itu,saya yakin semua barang kami
pernah mengalaminya(MENUNJUK SALAH SATU DARI
ORANG-ORANG)
Nah ini nama......nya(MENCARI DATA DI BUKU)namanya Siti.
Selain sudah sering di blacklist oleh petugas karena kasus
narkoba, pernah diperkosa orang satu RT, juga meraih platinum
trophy ketahanan hubungan intim.
NYONYA : Boleh juga
LAKI-LAKI : Nah yang ini namanya wawa, selain pernah mengalami kekerasan dalam rumah tangga yang begitu hebat,pernah juga melakukan pembunuhan berencana dan hanya dihukum lima // //belas tahun penjara,dan itu baru separoh dari sejarah hidupnya, yang lainnya(MEMBOLAK-BALIK HALAMAN BUKU)yah tidak
jauh dari hal-hal yang menjijikkan dan membuat muntah (MAU
MUNTAH TAPI DITAHAN)
NYONYA : Saya ambil dia juga.
LAKI-LAKI : Baik kalau begitu dua sudah terjual, selanjutnya.....ini namanya
Munah. Sejak umur sebelas tahun sudah tidak perawan
lagi, biasalah akibat sering di luar rumah, sering kawin lari di
lima puluh neagra berbeda, wow....bisa lihat kondisinya
sekarang?
NYONYA : Brilian... saya akan ambil ketiganya , tapi boleh saya lihat
langsung?
LAKI-LAKI : Boleh-boleh, Siti, Wawa, Munah menghadap.
(SITI,WAWA, DAN MUNAH DATANG MENGHADAP LALU TERSENYUM)
NYONYA : (MENGAMBIL KACA PEMBESAR DARI DALAM BH-NYA) sangat kotor (MENELITI SATU PERSATU DENGAN
KACA PEMBESAR)Luar biasa ,banyak sekali terdapat benih-
benih neraka. Saya ambil ketiganya.
Berapa...?
LAKI-LAKI : Untuk nyonya akan saya kasih harga spesial (MEMPERLIHATKAN DAFTAR HARGA)
NYONYA : Mahal sekali , apa bapak tidak salah.....
LAKI-LAKI : Nyonya jangan terkejut, perusahaan kami mengacu pada harga
minyak dunia.
NYONYA : Apa tidak ada yang disubsidi?
LAKI-LAKI : Ah nyonya ini bagaimana, mana ada barang beginian pakai
subsidi...(TERTAWA SENDIRI)
NYONYA : Baiklah kalau begitu,(MENULIS PADA SELEMBAR CEK
LALU MEMBERIKAN KEPADA LAKI-LAKI)nih...barangnya
aku bawa sekarang saja.
LAKI-LAKI : Silahkan, semakin cepat semakin bagus.(MENERIMA CEK)
(MENGAMBIL STEMPEL LALU MEMBERI CAP PADA
KEPALA ORANG YANG DIJUAL )terjual, terjual, dan terjual .
nah selesau sudah, silahkan dibawa

(NYONYA KELUAR DENGAN MEMBAWA KETIGA ORANG YANG TERJUAL)
SILUMAN : Selanjutnya.....
LAKI-LAKI : Nah kalau yang ini namanya.....
SILUMAN : (TIDAK USAH REPOT-REPOT MENJELASKANNYA,saya
ingin memeriksanya sendiri,sekaligus semuanya , saya ingin
mencobanya sendiri.
LAKI-LAKI : Mencobanya?
SILUMAN : Ya
LAKI-LAKI : Semuanya?
SILUMAN : Betul, kenapa, apa dilarang.
LAKI-LAKI : Oh tidak tidak, malah saya sangat setuju sekali
SILUMAN : Bagus, dimana ruang percobaan
LAKI-LAKI : Di sana Pak (MENUNJUK PANGGUNG BAGIAN I)
Silahkan. .........SILUMAN &
SILUMAN & : Baik ayo bawa semuanya.

(SILUMAN BERSAMA OARANG-ORANG MENUJU PADA BELAKANG LAYAR PUTIH YANG TELAH BERUBAH MENJADI KAMAR PERCOBAAN,DALAM SILOHUET TERLIHAT PERTEMPURAN TANGAN YANG SALING MENGGENGGAM ,SALING MENABRAK)

LAKI-LAKI :(MENGHITUNG-HITUNG JUMLAH UANG DENGAN
KALKULATOR, LALU MNECATAT)

(PADA BAGIAN LAYAR GERAK TANGAN DARI ORANG-ORANG SEMAKIN CEPAT DAN TIDAK BERATURAN, DITUTUP OLEH TERIAKAN SILUMAN)

LAKI-LAKI : Wuuuaah luar biasa
SILUMAN : Sangat sempurna,
(KELUAR DARI RUANG PERCOBAAN ,BERLARI
KEGIRANGAN)
Benar-benar kotor .. sangat kotor, sangat cocock dengan
kebutuhan kami....sebentar(MENGAMBIL HANDPHONE DARI
DALAM TAS)
Halo...halo....( MENUNGGU SAMPAI TERAMBUNG)
(ORANG-ORANG KELUAR DARI RUANG PERCOBAAN,LALU BERDIRI DI DEPAN TEMPATNYA MAING-MASING)
SILUMAN : Halo....halo..(GIRANG) mariaban di situ ya....
Ah nggak usah pakai pertemuan lagi, ngga usah pakai rapat-
rapatan
Saya yakin semua pemegang sahaam akan setuju, sumpah.
Demi burung saya, sumpah sangat cocok.
Iya barusan saya cek dan saya coba .oke(MEMATIKAN SAMBUNGAN)
LAKI-LAKI : Bagaimana?
SILUMAN : Berapa semuanya....
LAKI-LAKI : semuanya....wuaaah,sebentar(MENGHITUNG DENGAN
KALKULATOR LALU MEMPERLIHATKAN PADA SILUMAN)
SILUMAN : Cuma segitu, (MENGAMBIL SETUMPUK UANG DAN
MENGHAMBURKAN KE LANTAI)
Hitung saja pasti lebih.baik, barangnya ku bawa dan bisnis
selesai(MAU MEMBAWA ORANG-ORANG)
LAKI-LAKI : Sebentar(MENGAMBIL CAP STEMPEL DAN MENCAP
KEPALA ORANG)
silahkan dan terima kasih

(SILUMAN KELUAR MEMBAWA ORANG-ORANG ,LAKI-LAKI TERTAWA GEMBIRA, IA MERAPIKAN UANG DAN MELIHAT DI SEKITARNYA, LALU MEMASUKKAN SEBAGIAN UANG KE DALAM CELANA DALAM)

LAKI-LAKI*
LAKI-LAKI* : Di mana lagi tempat paling aman kalau bukan di sini.......
(MEMASUKKAN SEBAGIAN UANG KE DALAM LACI)

PIMPINAN MASUK, DI BELAKANGNYA ASISTEN MENGIRINGI DENGAN MEMBAWA GEROBAK YANG DIPENUHI ORANG-ORANG BARU YANG AKAN DIJUAL.

PIMPINAN : Taroh di situ.
ASISTEN : (MENUMPAHKAN SELURUH ISI GEROBAK YANG BERISI ORANG-ORANG)
PIMPINAN : Wah...wah...wahh cepat sekali bapak dapat stok baru.
PIMPINAN : Bagaimana hasil bisnis tadi
LAKI-LAKI : Lancar pak...lancar
(MENGAMBIL SELEMBAR CEK DAN UANG DARI DALAM LACI, LALU MENYERAHKANNYA PADA PIMPINAN)
PIMPINAN : (MENGIRA-NGIRA JUMLAH UANG)apa perlu saya hitung....
ASISTEN : Silahkan pak, tapi apa bapak tidak capek, lagi pula saya inikan
bawahan bapak yang paling setia dan jujur.
PIMPINAN : Baik saya percaya...(MEMASUKKAN UANG KE DALAM CELANA DALAM, LALU MEMBERIKAN SELEMBAR UANG, PADA LAKI-LAKI DAN ASISTEN) Nih, ambil, ingat jangan banyak omong, paham.
LAKI-LAKI : Paham pak
ASISTEN : Paham pak
PIMPINAN : Nah selesai sudah urusan saya di sini, selain inpeksi mendadak, juga bisnis mendadak, mumpung jadi orang pusat
(PIMPINAN KELUAR)
LAKI-LAKI : Hari yang indah, sangat indah (BERSIUL) rapikan barabg-barang itu cepat, ia harus kita cuci dulu.
ASISTEN : Baik pak.
(LAKI-LAKI SIBUK MENCATAT BARANG-BARANG YENG TERJUAL)
LAKI-LAKI : Ani....terjual, Ati......terjual dan semuaaa terjuaaal
(ASISTEN MEMBAWA ORANG-ORANG DAN MEMASANG TALI SELANG)
LAKI-LAKI : (MENGAMBIL SELEMBAR KERTAS DARI DALAM GEROBAK) ini datanya, Yeyen, Novi, Susi (KAGET) Susi.... lari dari rumah pada bulan Juli Dua Ribu Satu,......yang mana, yang mana Susiii
ASISTEN : (MEMPERIKSA NAMA PADA BAGIAN LEHER ORANG-ORANG) yang ini pak.
LAKI-LAKI : Coba bawa kemari.
(ASISTEN MEMBAWA ORANG YANG DIMAKSUD KE HADAPAN LAKI- LAKI)
LAKI-LAKI : Siapa nama kamu?
ORANG I : Susi
LAKI-LAKI : (TERUS MANGAMATI)
(ORANG I TERLIHAT AGAK GUGUP, WAJAHNYA TERLINDUNG RAMBUTNYA YANG TERGERAI KE DEPAN MUKANYA)
LAKI-LAKI : (MEMBUKA RAMBUT ORANG I, HINGGA TERLIHAT JELAS WAJAHNYA) Astaga....bukankah kamu susi @ @anakku.....astaga matiiiii aku, kenapa bisa begini, kenapa kamu bisa sampai ada di sini......(LEMAS)
ORANG I : Mungkin karena dosa turunan pak, dan........(KEMBALI DIAM)
LAKI-LAKI : Apa??? Dosa turunan, bukan, bukan tapi karena kemerdekaan, Emansipasi atau apa sajalah.........tapi sudahlah (MEMELUK ANAKNYA) Kau jangan kawatir, bapak akan membebaskanmu dari sini dan akan membawamu pulang ke rumah. (MERAPIKAN KEADAAN ORANG I)
ASISTEN : Anu pak.
LAKI-LAKI : Anu apa.....he!!
ASISTEN : Tidak segampang itu pak......
LAKI-LAKI : Apa yang tidak gampang, saya tinggal membelinya, membayar dan membawanya pulang.......
ASISTEN : Itu pak
LAKI-LAKI : Itu apa?
ASISTEN : Saya tidak setuju pak
LAKI-LAKI : Memangnya kenapa kalu kamu tidak setuju, kamu pikir kamu siapa.
ASISTEN : Saya juga pegawai di perusahaan ini pak, saya juga punya tanggung jawab, meskipun pangkat saya di bawah bapak, hanya seorang asisten, tapi saya juga berhak untuk mengambil tindakan bila.......
LAKI-LAKI : Bila apa!
ASISTEN : Bila bapak mau menggelapkan barang perusahaan, resminya mencuri!
LAKI-LAKI : Ah jangan sok moralis kamu, dia ini anakku.....apakah kamu tidak bisa mengerti...
ASISTEN : Anu pak.....
LAKI-LAKI : Anu apa....
ASISTEN : Bagaimana dengan mereka (MENUNJUK ORANG-ORANG YANG LAIN)
LAKI-LAKI : Saya tidak ada urusan dengan mereka!
ASISTEN : Kalau begitu, bapak telah mengkebiri mereka, mereka bisa mengguggat pak
LAKI-LAKI : Apanya yang di kebiri, mana yang mau mengguggat, apa kamu sudah buta! Lihat dengan kedua biji matamu, mereka itu Cuma barang.
ASISTEN : Termasuk barang yang akan bapak curi....., kalau begitu sekali lagi, demi persamaan hak antar barang, rencana bapak untuk mencuri barang perusahaan saya tolak mentah-mentah.
LAKI-LAKI : Ah kamu ini sok jujur. (MENGAMBIL UANG DARI DALAM CELANA DALAM LALU MELEMPARKAN KE ASISTEN). Tuh ambil, cukup untuki bikin usaha baru, bagaimana?
ASISTEN : (MEMUNGUTI UANG LALI MEMBUANGNYA KEMBALI) Lalu bagaimana dengan mereka pak (MENUNJUK ORANG-ORANG)
LAKI-LAKI : Apa lagi?
ASISTEN : Saya tidak bisa memberlakukan ketidak adilan kepada mereka pak..
LAKI-LAKI : Lhbukankah perusahaan kita penyalur resmi ketidak adilan $
$ ASISTEN : Itu lain persoalannya pak.
LAKI-LAKI : Kalau begitu saya juga akan membeli mereka semua (MENGAMBIL BEBERAPA TUMPUK UANG DARI DALAN DAN MELEMPARKANNYA LAGI) Bagaimana cukup ...............sekarang mereka semua milikku( MELEPASKAN SELANG DARI ORANG-ORANG)
ASISTEN : (MERABA-RABA UANG MENGIRA-NGIRA JUMLAHNYA)
LAKI-LAKI : (BERMAKSUD MEMBAWA ORANG-ORANG KELUAR) Nah sekarang kita pulang nak, dan kalian semua ikut saya, ayo cepat..
ASISTEN : (MENGHALANGI) tidak bisa pak...
LAKI-LAKI : Binuhung karing apa uang sebanyak itu belum cukup, hah!
ASISTEN : Anu pak...
LAKI-LAKI : Anu, anu, anu, anu apa lagi....!!!
ASISTEN : Anu pak, kita sudah terikat dengan sumpah perusahaan...
LAKI-LAKI : (MARAH) Ah persetan dengan sumpah perusahaan itu, (MEMBAWA ORANG-ORANG)
(ASISTEN DENGAN CEPAT MENGAMBIL SENJATA API YANG TERGANTUNG DI DINDING BELAKANG MEJA)
ASISTEN : Berhenti pak, kalu tidak bapak bisa kehilangan nyawa. (MENGANCAM DENGAN SENJATA)
LAKI-LAKI : Silahkan saja, kamu tidak akan berani, saya tidak takut dengan ancamanmu.
ASISTEN : Saya tidak mengancam pak, saya sungguh-sungguh, bapak sekarang sedang tertangkap basah melakukan pencurian, jadi saya diperbolehkan melakukan tindakan yang dianggap perlu, termasuk membunuh bapak.
LAKI-LAKI : Apa!!???
ASISTEN : Hukum di negara kita memperbolehkannya.....
LAKI-LAKI : Terserah. (ASISTEN MENEMBAK LAKI-LAKI TEPAT DI KEPALA, ORANG-ORANG BERHAMBURAN, ORANG I BERTERIAK HISTERIS, LAKI-LAKI MENGGELEPAR LALU MATI)
ORANG I : Bapak.....bapak.....bapak bangun pak( MENANGIS LALU DIAM MEMATUNG LAGI)
ASISTEN : Sudah ayo bangun (KEPADA ORANG I) bapakmu sudah lama mati, dia bukan bapakmu, dia itu maling yang mencoba mencurimu dari perusahaan, ayo semua kembali, kalian harus dicuci dulu.
ASISTEN MEMBAWA ORANG-ORANG KE TEMPATNYA MASING –MASING, DAN MEMASANG SELANG KEMBALI. LALU MENYERET MAYAT LAKI-LAKI KELUAR DAN MASUK LAGI. IA MENGUMPULKAN UANG YANG BERHAMBURAN DAN MEMASUKANNYA KE DALAM LAGI

ASISTEN : (MENELEPON SESEORANG) Pak...telah terjadi pencurian pada perusahaan, tapi saya sudah mengambil tindakan yang dianggap perlu, sekarang saya adalah pemimpin di cabang ini. Terima kasih pak. (BICARA SENDIRI) Nah sudah selesai, dengan begini keseimbangan akan terus bergoyang........tidak perduli siapa yang lebih dominan, yang penting semua sudah merasa menjadi manusia merdeka........manusia akhir zaman yang merdeka # #(TELEPON BERDERING, ASISTEN SEGERA MENGANGKATNYA) Haloo, degan perusahaan penampungan manusia akhir zaman. Oh iya pak...siap pak, oh kiriman segera tiba ya pak. Anu, anu pak.....itu...itu pak, saya minta kenaikan gaji.....pangkat saya kan sekarang pimpinan di sini pak......(TERTAWA) terima kasih pak, terima kasih.....(MENUTUP TELEPON)
SUARA : Kiriman datang
ASISTEN : Langsung bawa masuk.

TIBA-TIBA CAHAYA BERUBAH, KADANG REDUP KADANG TERANG, ASISTEN MENJADI KEBINGUNGAN, ORANG-ORANG MENJADI PANIK, DI TENGAH-TENGAH SUASANA KEPANIKAN ORANG-ORANG YANG SUDAH TERJUAL MASUK MEMBAWA GEROBAK YANG DI ATASNYA BERISI BARANG-BARANG YANG SUDAH SIAP DI JUAL, YAITU SILUMAN, NYONYA DAN PIMPINAN. SEMUA ORANG-ORANG TERTAWA PUAS, MENUMPAHKAN SILUMAN, NYONYA DAN PIMPINAN KE LANTAI, SUASANA MENJADI PERTUNJUKAN TAWA DARI MANUSIA YANG PALING MENJIJIKKAN YANG PERNAH ADA. HANYA SILUMAN, NYONYA DAN PIMPINAN YANG TIDAK IKUT TERTAWA, MEREKA HANYA DIAM SEPERTI PESAKITAN YANG BARU DIADILI. SUASANA MENJADI RICUH, TAWA SEMAKIN MEMBAHANA, SEMAKIN MEMUNCAK, SEMAKIN MELEDAK-LEDAK, HINGGA AKHIRNYA BERANGSUR-ANGSUR HILANG, LAMPU SEMAKIN REDUP HINGGA KEGELAPAN DATANG.
LAYAR PUTIH MENYALA MENAMPILKAN SUASANA KEKEJAMAN DUNIA, RUNTUHNYA PERADABAN.

LALU KEMBALI MATI.

SELESAI


BANJARBARU/MARTAPURA
24 JULI 2008
UNTUK YANG IKHLAS DAN TERJAJAH



ANDI SAHLUDIN
IZIN PENTAS DI TANGAN PENULIS






*ALIH TULISAN NASKAH : ISUUR LOEWENG S
*DI PENTASKAN PERDANA OLEH KELOMPOK TEATER HALILINTAR BAJARBARU.

Kamis, 04 September 2008

Pengurus KSI Cab.Banjarbaru

STUKTUR ORGANISASI

DEWAN PENGURUS CABANG

KOMUNITAS SASTRA INDONESIA

( DPC-KSI)

Periode 2008 - 2010

Dewan Penasihat :

Arsyad Indradi

Hamami Adaby

Drs. Sirajul Huda

Ketua :

Sandy Firly

Wakil Ketua 1 :

Isur Loeweng S

Wakil Ketua 2 :

Lia Priskila

Sekretaris :

M. Dian Hasrie Agusta P. P.

Wakil Sekretaris :

Zurriyati Rosyidah

Bendahara :

Atni Primanadini

Wakil Bendahara :

Rahmaniah

Seksi-seksi :

Seksi Pengembangan Organisasi

Arafat Alhally (Ketua)

Kurniawati

Nora Rotua S.

Nolika Wiji J

Seksi pergelaran dan workshop

Andi sahludin (Ketua)

Siti Munawarrah

Naira Bertha Ridha

Tety Wahyuningsih. M.

Seksi Kerjasama dan Hubungan Luar

Denny N. Redha (Ketua)

Saddam A.

Karnelasatri

Seksi Humas dan Penerbitan

Ummi Sisnawartini (Ketua)

Siti Mawaddah

Arsyimelati

foto-foto di Kudus

KH. Mustofa Bisri saat baca puisi
Sutarji Colzoum Bachri, Isuur Loeweng S
Arsyad Indradi, Sujiwo Tejo, Hudan Nur.
Suasana Stan waTas Media, buku-buku karya sastrawan Kalimantan

foto-foto di Kudus

Arsyad, Ahmadun Y Herfanda, Mas Endo, Shiho sawai dkk
Isuur bersama kawan-kawan Komunitas Sawo Kecik Di Semarang
Fatin Hamama(ketua KSI cabang Mesir), Hudan Nur
Isuur, Nur Wahida Idris, Saut Situmorang
Micky Hidayat, Sunlie Jogja
Salah satu bangunan Museum Kudus

Rabu, 03 September 2008

Saya dan KSI

ini foto di Kudus, Isuur, Agus Kaltim, Roni Kotabaru

Ini mungkin sebuah kebetulan, ketika beberapa kawan mendapat undangan untuk menghadiri konggres Komunitas Sastra Indonesia I di Kudus, saya juga berkesempatan hadir bersama kawan saya Hudan Nur. Kami berangkat setelah mendapatkan undangan yang sangat terlambat menurut kami. Namun tekad untuk bertemum kawan-kawan sastrawan yang di daerah lain sangat kuat. Aku bersama Hudan berangkat atas nama lembaga yang menaungi kami, waTas media. Sebuah buletin sastra yang ada di Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Akhirnya kainginan untuk bertemu kawan-kawan yang berada di daerah lain terpenuhi. Dari Maman S Mahayana, Ahmadun Yosi Herfanda, Habiburrahman El-Shirazy, Sutardji Colzoum Bachri, KH. Mustofa Bisri, Saut situmorang, Raudal Tanjung Banua, Halima HD hingga Sujiwo Tejo juga kawan yang lain. Perasan yang teramat senang, bisa meluapkan kerinduan dengan mereka. Karena tak banyak kesempatan untuk saling bertemu, hanya lewar sms dan Handphone saja kami bisa saling memberi kabar.

Sepulangnya dari Kudus, tiba-tiba kawan yang lebih dulu sampai di Banjarbaru mengundang kami yang baru saja turun daru pesawat. Undangan itu intinya mengajak berkumpul untuk segera membentuk kepengurusan KSI cabang Banjarbaru. Saya juga tidak pernah tau, apa alasan yang mendasari dirinya, ketika kawan saya itu memutuskan untuk segera membentuk KSI. Padahal kami baru saja tiba di Banjarbaru, istirahatpun belum. Dengan lelah datang juga aku ke tempat pertemuan, di daerah Ratu Elok. Banyak hal yang dibicarakan, tapi aku hanya sebagai pendengar saja, rasa kantuk dan lelah lebih kuat bersemayam di tubuhku. Aku kurang begitu tertarik dengan pembicaraan yang arahnya hanya untuk mendukung si pengundang supaya dipilih menjadi ketua KSI. Akhirnya karena waktu sudah terlampau larut, kami semua pulang, tidak ada keputusan apa-apa(menurut saya, karena saya lebih banyak tidur). Selang beberapa hari ternyata kawanku itu masih juga mengundangi, dari sekian yang diundang hanya beberapa orang yang datang (saya tidak datang waktu itu). Itupun orang-orang yang dekat atau memihak dirinya. Sampai pada akhirnya seorang kawan yang punya sekretariat yang mengudang kami, dengan kedok yang berbeda( undangan lewat sms itu bunyinya membicarakan temu sastrawan di Jambi). Tapi apa ynag terjadi, ketika saya sampai di sana dengan membawa serta bapak Hamami Adaby, seorang sastrawan senior, ternyata apa yang dibicarakan bertolak belakang dengan yang tertera dalam undangan. Sungguh saya dan pak Hamami juga kawan-kawan yang lain merasa dibohongi. Kekecewana yang kesekian kalinya terjadi lagi dengan orang itu juga.

Akhirnya dengan rasa kecewa dan terpaksa saya ikut menyaksikan pembentukan KSI yang akhirnya bubar juga, karena dianggap ilegal (karena tanpa surat mandat).

Setelah beberapa bulan, KSI menemui babak baru. Arsyad Indradi mendapatkan surat mandat untuk membentuk kepengurusan di dua tempat, kota Banjarbaru dan kabupaten Banjar (yang sampai sekarang belum terbentuk). Pak Arsyad Indradi selaku penerima mandat, akhirnya mengundangi semua sastrawan yang ada di Banjarbaru, termasuk yang jadi ketua KSI ilegal tersebut. Namun sampai pada rapat dimulai beberapa kawan yang pro dengannya tidak ada yang hadir. Karena menurut pak Arsyad para undangan yang datang telah memenui quorum, akhirnya pemilihan pengurus KSI cabang Banjarbaru dilaksanakan. Sebagai kandidat ketua saat itu adalah Sandy Firli dan saya sendiri (Isuur Loeweng S). Dan melalui fotting, akhirnya Sandy terpilih sebagai ketua KSI, sedangkan saya menjabat wakil ketuanya.

Sekitar 4 bulan yang lalu pemilihan pengurus itu berlangsung, dan kami memang belum ada pelantikan pengurus KSI sampai sekarang, namun kami tidak mau diam saja. Karena mandat yang diberikan sangatlah besar.

Berbagai kegiatan telah kami laksanakan, tentunya dengan bekerjasama dengan pihak lain, bebeerapa kegiatan yang telah kami laksanakan adalah :

1. Lomba meresensi Buku, kerjasama dengan Komunitas ruMahcerita dan Book Cafe.

2. Mengadakan workshop penulisan kreatif (cerita pendek), kerjasama dengan Yayasan Raya Kultura Bogor, PT.ROHTO, Radar Banjarmasin, ruMahcerita.

Selanjutnya, masih banyak hal yang harus kami lakukan untuk perkembangan sastra di Bnajarbaru khususnya dan umumnya di Kalimantan Selatan juga Indonesia tercinta. Tentunya lewat KSI ini. Sekarang saya punya tanggung jawab besar untuk itu, tentunya juga bersama kawan-kawan pengurus yang lain. Karena tanpa mereka semua itu tidak akan terwujud keinginan kita.

Salam sastra dan budaya kepada yang merasa memilikinya.***

Kegiatan di Kudus



Beberapa waktu yang lalu, beberapa sastrawan di Klimantan Selatan mengikuti Konggres KSI di Kudus Jawa Tengah. Para penyair itu antara lain Micky Hidayat, Eko suryadi ws, YS Agus Suseno, Arsyad Indradi,Isuur Loeweng dan Hudan Nur.
Salah satu penyair yang datang akhirnya menjadi ketuatiga KSI pusat,yaitu Micky Hidayat. Setelah kepulangan para sastrawan tersebut dari Kudus, dibentuknya KSI di 13 Kabupaten/Kotadi Kalimantan Selatan salah satunya Kota Bnajarbaru. adapun yang diberi mandat sebagai ketua KSI Banjarbaru adalah Sandy Firli si Redaktur Radar Banjarmasisn. selebihnya ini adalah daftar pengurus KSI Banjarbaru : Ketua : Sandy F, Wakil : Isuur Loeweng S, Sekretaris : Dian dan Bendahara : Atni.

Selasa, 02 September 2008

KSI dan Kegiatannya

Ksi Banjarbaru, baru saja terbentuk, namun beberapa kegiatan telah dilaksanakan. tentunya juga banyak bermitra dengan banyak komunitas dan juga Yayasan. Bulan yang lalu,tepatnya tanggal 23-24 Agustus mengadakan workshop penulisan kreatif cerpen. untuk tingkat pelajar dan juga umum. workshop yang berlangsung selama dua hari dengan total peserta 238 peserta dari 13 Kabupaten/kota di Klimantan Selatan.
Acara ini bekerjasama dengan Yayasan Raya Kultura Bogor, PT. ROHTO, Komunitas ruMahcerita, Tahura Media dan Surat Kabar harian Radar Banjarmasin. Workshop yang mendatangkan pembicara dari Bogor, Naning Pranoto dari Yayasan Raya Kultura.
Workshop yang dilaksanakan KSI ini merupakan workshop penulisan kreatif dengan peserta terbanyak yang pernah diadakan di Kalimantan Selatan. dan kegiatan ini merupakan rekor bagi panitia pelaksana yang diketuai Isuur Loeweng s. Dia adalah wakil ketua Komunitas Sastra Indonesia cabang Banjarbaru.
Pada hari kedua peserta umum disuguhi pembacaan cerpen Naning Pranoto dengan judul "Janin" oleh Aktor Teater Kalimantan Selatan Andi Sahludin.
kebanyakan peserta mengatakan puas dengan kegiatan ini, menurut mereka banyak hal yang didapatkan dari acar tersebut.
Kami KSI Banjarbaru, akan terus melakukan inovasi untuk perkembangan sastra di Bnjarbaru khususnya dan Kalimantan Selatan umumnya. Salam Buat Semua.